Langkah Maju: Dosen UNSIL Iseu Siti Aisyah, Ikuti Pelatihan dari Program ITEC Tentang Strategi Penilaian Teknologi Kesehatan

Humas UNSIL – Salah satu dosen sekaligus Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi, Dr. Iseu Siti Aisyah, Sp., M.Kes, mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti ITEC (Indian Technical and Economic Cooperation Programme) Shortcourse. Program ini merupakan bentuk bantuan beasiswa pelatihan dari pemerintah India bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Bagi Iseu Siti Aisyah, ini adalah kali kedua dirinya mendapatkan beasiswa short course. Sebelumnya, pada tahun 2018, ia pernah mendapatkan beasiswa short course dari pemerintah Tiongkok untuk pelatihan selama tiga minggu di Beijing, China.

Iseu Siti Aisyah terpilih sebagai salah satu dari dua perwakilan Indonesia untuk mengikuti kursus bertema “Strategic Approaches for Health Technology Assessment”, yang berlangsung pada 2-15 Desember 2024. Kursus ini diselenggarakan oleh Indian Institute of Public Health Gandhinagar.

Seluruh biaya program ditanggung oleh pihak penyelenggara, meliputi visa, akomodasi, uang saku, penginapan, makanan, biaya study tour, serta tiket masuk tempat wisata. Pengalaman ini memberikan wawasan baru dan peluang kolaborasi internasional yang sangat berarti bagi para peserta.

Kursus ini berfokus pada strategi penilaian teknologi kesehatan, termasuk analisis efektivitas biaya serta dampaknya terhadap hasil kesehatan. Peserta berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Tajikistan, Uzbekistan, Palestina, Argentina, Ekuador, Nigeria, Ghana, Sudan Selatan, Ethiopia, Kerajaan Eswatini, Namibia, Zambia, Fiji, Mozambik, Sierra Leone, Tanzania, dan Seychelles.

Selain pembelajaran di kelas, peserta diajak mengunjungi Unity of Statue, patung tertinggi di dunia setinggi 182 meter yang menggambarkan Sardar Vallabhbhai Patel, seorang tokoh pemersatu India. Kegiatan study tour lainnya meliputi kunjungan ke KD Hospital dan EMRI (Emergency Medical and Research Institute), yang berfungsi sebagai pusat panggilan darurat setara dengan 911 di Amerika Serikat.

Tidak hanya mendapatkan ilmu baru, Iseu juga berkesempatan untuk menjalin kolaborasi riset dengan pihak India. Salah satu agenda riset bersama adalah penerapan teknologi kesehatan di Indonesia, di mana pihak India menawarkan alat kesehatan yang akan diuji di Indonesia.

“Alhamdulillah, pengalaman ini sangat berharga. Tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi global yang bermanfaat untuk pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia,” ujar Iseu Siti Aisyah.

Program ITEC ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk meningkatkan kualitas teknologi dan layanan kesehatan, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sektor kesehatan global.

 

Pewarta: Humas UNSIL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *