ENGLISH
PMB UNSIL
INFORMASI PUBLIK
Unsil | Universitas Siliwangi
  • Beranda
    • SIMAK
    • Tracer Study
    • MAIL UNSIL+
    • JOURNAL
    • SIPEG
    • ESURAT
    • SIMKKN
    • Digital Library
  • Berita
  • Tentang Unsil
    • Selayang Pandang
      • Sejarah Singkat
      • Visi & Misi Universitas
      • Prinsip Dasar
      • Pendidikan
      • Penelitian
      • Akreditasi
    • Struktur Unsil
      • Struktur Organisasi
      • Senat Universitas Siliwangi
      • Dekan Fakultas
  • Fakultas
  • Akademik
    • Dosen
      • Usul Jafung
    • Akreditasi
    • Kalender Akademik Unsil TA 2019/2020
    • Kalender Akademik Unsil TA 2020/2021
    • Pedoman Akademik
    • Mahasiswa
      • Unit Kegiatan Mahasiswa
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
    • Kantin
    • Jurnal
    • Blog Dosen
  • Kontak
  • Beranda
    • SIMAK
    • Tracer Study
    • MAIL UNSIL+
    • JOURNAL
    • SIPEG
    • ESURAT
    • SIMKKN
    • Digital Library
  • Berita
  • Tentang Unsil
    • Selayang Pandang
      • Sejarah Singkat
      • Visi & Misi Universitas
      • Prinsip Dasar
      • Pendidikan
      • Penelitian
      • Akreditasi
    • Struktur Unsil
      • Struktur Organisasi
      • Senat Universitas Siliwangi
      • Dekan Fakultas
  • Fakultas
  • Akademik
    • Dosen
      • Usul Jafung
    • Akreditasi
    • Kalender Akademik Unsil TA 2019/2020
    • Kalender Akademik Unsil TA 2020/2021
    • Pedoman Akademik
    • Mahasiswa
      • Unit Kegiatan Mahasiswa
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
    • Kantin
    • Jurnal
    • Blog Dosen
  • Kontak

Category : Berita

HomeArchive by Category "Berita"
2021-01-05, Kaledoskop Kegiatan KKN Univeristas Siliwangi Periode II Tahun 2020

Kaleidoskop Kegiatan KKN Universitas Siliwangi Periode II Tahun 2020

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Pada bulan Juli dan Agustus Tahun 2020 LPPM-PMP  (Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan) Universitas Siliwangi telah menyelenggarakan kegiatan KKN Periode II Tahun 2020. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara USAID Mitra Kunci dengan Universitas Siliwangi. Dari kegiatan KKN tersebut dipilih 10 Artikel terbaik yang menjadi cerita kesuksesan kegiatan KKN periode II ini.

Berikut 10 (sepuluh) Artikel pilihan:

(1). Penerapan Strategi Quadruple Helix Sebagai Katalisasi Program Pemberdayaan Masyarakat;
(2). Pembibitan Tanaman Hias Hutan Sebagai Solusi Maraknya Perburuan Ilegal;
(3). Inovasi Produk Olahan Nira Aren di Ujung Kampung Desa Sukahurip;
(4). Edukasi Konservasi Sebagai Langkah Menjadi Agen Konservasi;
(5). Inovasi Produk Anyaman Bambu Berbasis Konservasi dan Kearifan Lokal;
(6). Pemberdayaan Tanaman Apotek Hidup;
(7). Pembuatan Tanaman Hidroponik;
(8). Kuliner Lokal Berbasis Kearifan Lokal;
(9). Sistem Vertikultur Sebagai Solusi Optimalisasi Lahan Pekarangan yang Sempit di Dusun Palasari;
(10). Apotek Hidup Sebagai Solusi Mengadaan Tanaman Herbal di Palasari.

Mudah-mudahan artikel tersebut memberikan inspirasi bagi kegiatan lanjutan yang berdampak luas bagi masyarakat.

Penulis: LPPM-PMP Universitas Siliwangi

Continue Reading
word-image

Apotek Hidup Sebagai Solusi Mengadaan Tanaman Herbal di Palasari

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Ketika sedang sakit tentunya kita akan berusaha untuk sembuh, mengunjungi dokter atau pengobatan alternative? Pilihan itu akan berujung pada penggunaan obat yang diberikan. Hasil Susenas 2007 menunjukan pendudukan Indonesia yang mengeluh sakit dalam kurun waktu sebulan sebelum survey 30,90%. Dari penduduk yang mengeluh sakit, 65,01 % memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan atau obat tradisional. Pengertian obat tradisional adalah obat yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Ketika kita memilih menggunakan pengobatan tradisional biasanya paling sederhana masyarakat menggunakan tanaman herbal yang berada di lingkungan sekitar, tanaman tersebut liar tumbuh dialam atau sengaja ditanam di lahan dan biasa dikenal dengan nama Apotek Hidup.

Apotek hidup adalah memanfaatkan sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat- obatan untuk keperluan sehari-hari. Dengan tujuan membantu warga yang mempunyai penyakit dan perlahan mengalihkan pengobatan ke obat herbal, kegiatan pemanfaatan lahan untuk ditanami tanaman herbal pun dilakukan di Palasari, Sukahurip. Lahan yang digunakan merupakan lahan milik warga Palasari yang belum dimanfaatkan dengan optimal, awalnya lahan yang digunakan untuk apotek hidup hanya ditumbuhi rumput liar dan ilalang, melanjutkan gagasan yang sudah dimulai sebelum KKN oleh mahasiswa Universitas Siliwangi yang saat itu baru sampai menanam sedikit tanaman kemudian lahan tersebut semakin intensif ditanami oleh berbagai jenis tanaman herbal. Kegiatan ini disangat disambut baik oleh warga dengan adanya keimgiman

Saat KKN tanaman obat makin intensif dilakukan, hari demi hari tanaman herbal dikumpulkan, lahan dirawat dan disiangi ketika gulma sudah mulai mengganggu tanaman

utama, gundukan tanah yang awalnya kosong mulai penuh diisi tanaman herbal. Tanaman yang ditanam perlahan mulai dikonsumsi untuk mengobati keluhan sakit ringan seperti masuk angin, pegal-pegal, pusing, dan lain-lain.

Pasca KKN, kegiatan menanam tanaman herbal terus dilakukan, dari yang awalnya hanya ada beberapa tanaman hingga saat ini ada lebih dari 15 jenis tanaman herbal yang telah ditanam, lahan tersebut didekorasi juga dengan membuat pagar dengan tali rafia berwana merah, untuk menandai lahan tersebut kami memberi tanda dengan plang bertuliskan “APOTEK HIDUP”. Harapan kedepannya apotek hidup ini dapat menjadi bank tanaman herbal khususnya Dusun Palasari, nantinya warga bisa mengambil tanaman herbal di apotek hidup untuk ditanam di rumahnya masing-masing.

 

Continue Reading
word-image

Sistem Vertikultur Sebagai Solusi Optimalisasi Lahan Pekarangan Yang Sempit Di Dusun Palasari

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Menurut data Balitbang Pertanian, ada 10 juta Ha lahan pekarangan atau sekitar 14% dari keseluruhan lahan pertanian di Indonesia merupakan lahan pekarangan. Ini menunjukkan bahwa lahan tidur di Indonesia masih banyak yang belum termanfaatkan, salah satunya lahan pekarangan. Lahan pekarangan yang lebih mudah diberikan perlakuan dirasa cukup tepat sebagai pilihan alternatif penyediaan lahan untuk kebutuhan bertani. Lahan pekarangan dianggap sangat strategis untuk dijadikan tempat tumbuh tanaman pangan keluarga, tanaman obat keluarga, serta sumber keindahan potret alam melalui tanaman hias.

Warga yang ada di Dusun Palasari Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis mayoritas mempunyai lahan pekarangan yang sempit dengan sebagiannya sudah dimanfaatkan untuk menanam tanaman hortikultura. Tanaman yang biasanya dibudidayakan menggunakan polibag di lahan pekarangan ialah bawang kucai, pakcoy, bayam, cabe rawit, tomat, bawang daun, sledri, dan selada. Pengetahuan mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dengan menggunakan sistem menanam di polibag serta pengetahuan mengenai konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) didapat dari Program KKN Universitas Galuh 2019. Ilmu yan diberikan mahasiswa KKN Universitas Galuh 2019 terkait Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tentu sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga khususnya hortikultura namun dengan keterbatasan program yang dilakukan masih banyak aspek yang belum tersampaikan seperti sistem vertikultur serta penataan tanaman yang memiliki tematik.

Berlandaskan kondisi masyarakat yang sudah mengetahui terkait Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) serta didorong keinginan kuat untuk mengetahui lebih banyak terkait Kawasan Rumah Pangan Lestari sistem vertikultur mahasiswa KKN Sukahurip Universitas Siliwangi Tahun 2020 mengadakan percontohan penataan tanaman yang sistematik juga menanam sistem vertikultur di sati rumah warga Dusun Palasari milik Bu Ipah. Mahasiswa bersama masyarakat membuat rancangan penataan tanaman secara sistematik yang mengatur posisi tanaman obat, tanaman hias, serta tanaman hortikultura juga membuat wajah baru dengan memanfaatkan sampah botol air mineral 1,5 liter untuk dijadikan pot tanam sistem vertikultura.

Dalam optimalisasi lahan pekarangan yang sempit dengan sistem vertikultur mahasiswa bersama masyarakat juga memanfaatkan botol bekas air mineral yang dimiliki bank sampah sebagai pengumpul dan pengelola sampah di Dusun Palasari. Tanaman yang dibudidayakan pada media botol bekas air mineral merupakan portulaca atau bunga pukul sembilan. Tanaman ini merupakan tanaman hias yang memiliki kemungkinan hidup tinggi dan teknik perbanyakan yang mudah yakni dengan cara disetek. Sebetulnya selain menjadi tanaman hias portulaca juga bisa digunakan sebagai tanaman pangan. Tanaman yang beasal dari Amerika Selatan ini memiliki manfaat sebagai obat untuk sakit tenggorokan, menyembuhkan bisul dan koreng, menyembuhkan sakit hepatitis, sakit kepala, mencegah penyakit hipertensi, menyembuhkan gangguan pencernaan, mengatasi rasa nyeri pada persendian dan rematik, obat memar dan ruam kulit.

Pekarangan biasanya menjadi lahan yang kurang dioptimalkan oleh masyarakat, di Dusun Palasari masyarakat memiliki kesadaran memanfaatkan lahan pekarangan melalui transfer ilmu dan pengetahuan dengan mahasiswa KKN Universitas Galuh 2019. Kemudian dilanjutkan KKN Sukahurip Universitas Siliwangi 2020 dengan sistem vertikultur serta membuat penataan tanaman secara tematik di rumah Bu Ipah salah satu warga Dusun Palasari sebagai percontohan. Lahan pekarangan yang biasanya dibiarkan saja atau hanya dihiasi oleh tanaman hias yang kurang penataan perlahan bertranformasi menjadi lahan pekarangan yang ditata dengan berdasarkan tematik (tanaman obat, tanaman hias, tanaman hortikultura) serta dengan sistem vertikultur. Kondisi pekarangan lebih enak dilihat dan lebih memiliki manfaat karena banyak tanaman yang bisa dgunakan untuk kepentingan sehari-hari diantaranya untuk kebutuhan pangan serta obat-obatan keluarga.

 

Continue Reading
word-image

Kuliner Lokal Sebagai Kecukupan Gizi Masyarakat yang Mandiri Berbasis Kearifan Lokal

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Asupan makanan yang sering kita makan banyak mengandung berbagai khasiat bagi tubuh kita. Namun, kandungan yang di dalamnya jarang sekali kita ketahui sumbernya dari mana saja. Kandungan alami bahkan kimiawi tak jarang kita lahap tanpa melihat batasan bagi tubuh kita. Tubuh setiap orang pun pada dasarnya memiliki imunitas yang berbeda dalam merespon asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam lambung kita. Konsumsi pola makan yang seimbang dapat memengaruhi kesehatan jasmani maupun mental kita. Berbagai macam anjuran oleh para ahli mengenai kesehatan dari asupan makanan dapat kita akses secara mudah melalui media daring. Namun, dengan kemudahan itulah peran kita sebagai insan sosial untuk saling bahu membahu dalam memenuhi kecukupan gizi di setiap daerah patut dipertanyakan.

Penyediaan pangan yang sehat secara merata di setiap regional maupun nasional menjadi dasar kegunaan kecukupan gizi. Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia sendiri, disusun dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) setiap lima tahun sekali sejak tahun 1978. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi, bukan hanya perorangan atau individu saja. Dengan demikian beberapa mahasiswa Universitas Siliwangi melakukan pengabdian masyarakat dalam program KKN selama 40 hari lebih di Dusun Palasari Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Beberapa program salah satunya dengan melakukan pengembangan kuliner lokal. Pengembangan ini kami lakukan dengan menggunakan hampir seluruh bahan baku berasal dari alam dan diolah dengan inovasi yang mampu membuat citra dan daya tarik di area eksitu Suaka Margasatwa Gunung Sawal ini.

Beberapa bahan baku seperti sayuran dari mulai bawang kucai, lalapan, hingga rempah-rempah yang belum diketahui kami teliti dan kembangkan bersama. Beberapa hasil inovasi kami ciptakan seperti pembuatan nasi liwet berwarna biru dan minuman herbal yang berwana pun kami hadirkan terutama untuk keperluan kegiatan atau acara penting masyarakat. Nasi liwet yang bernama Riung Sari ini dibuat dengan rempah- rempah alami dengan tambahan bunga telang sebagai pewarna alami dan sehat. Minuman pun kita beri nama Cibun untuk menambah kelengkapan dalam menikmati makanan

Riung Sari ini. Beberapa tanaman herbal seperti bunga telang, kesumba keling, daun afrika, dan lainnya kami olah dan racik menjadi minuman yang berwarna alami dan sehat.

Beberapa kegiatan atau acara di Dusun ini sudah dimulai secara perlahan dengan menyidangkan kuliner yang kami kembangkan seperti acara ketika kunjungan dari Balai Litbang Teknologi Agroforestry (BPPTA), Univeristas Siliwangi, dan BKSDA tentang kegiatan konsolidasi kerja sama dan edukasi konservasi. Kegiatan pameran UMKM yang diadakan di DEKOPINDA pun kami hadirkan kuliner lokal ini dengan berbasis pada kearifan lokal agar publik mengetahui bahwasannya di Dusun Palasari mempunyai kuliner yang khas. Setelah program KKN ini selesai keberlanjutan dalam menggunakan bahan baku lokal terus dilakukan oleh masyarakat salah satunya ketika ada kegiatan PPM dosen dari Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi bulan November 2020 kemarin. Keberlanjutan dalam menggunakan tumbuhan dan rempah-rempah lokal sangat kami harapkan agar masyarakat mampu mandiri secara pangan dan sehat dari aspek kecukupan gizi.

Dokumentasi:

Continue Reading
word-image

Pembuatan Tanaman Hidroponik

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Tanaman hidroponik merukan salah satu kegiatan penananam tanaman yang dapat dikatakan modern, hidroponik sangat cocok untuk diterapkan pada lahan yang sempit misalnya pekarangan rumah yang tidak terlalu luas.

Kelurahan Sukanegara kecamatan Purbaratu kota Tasikmalaya merupakan daerah yang berpenduduk sangat padat dengan tingkat kepadatan penduduk 3.920 per kilometer persegi.

Kegiatan KKN Mandiri dilembur masih dihantui pandemic COVID-19 sehingga kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan Sukanagara disesuai dengan kondisi saat ini. Pandemic COVID – 19 mengharuskan masyarakat untuk tetap tinggal menjaga protokol kesehatan dengan baik. Maka kegiatan yang dilaksanakan salah satunya dengan memanfatkan lahan pekarangan yang sempit dioptimalkan untuk menungkatkan ketahanan pangan.

Salah satu program yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kkn msaa pandemic ini adalah pertanian hidroponik. Untuk memudahkan program ini menyebar di masyarakat kegiatan ini bekerja sama drngan karang taruna setempat. Sedangka tujuan kegiatan ini di antaranya :

  1. Memaksimalkan pemanfaatan lahan kosong
  2. Memperkenalkan metode pertanian modern
  3. Meningkatkan pengetahuan terkait pemberdayaan SDA
  4. Menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber daya yang tersedia
  5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait ketahanan pangan
  6. Membuka peluang usaha
  7. Menciptakan cost effectiveness
  8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan pertama pembuatan kit hidroponik dengan rincian bahan:

    1. Instalasi Hidroponik
      • Paralon besar 3 inc = 2 lente
      • Paralon kecil 1,5 = 4
      • Tutup dan sendi paralon = 2
      • Kabel teas = 1 pack
      • Pompa = 1
      • Terminal = 1
      • Asbes/ plastik bening = 4 x 3
      • Ember /falcon + tutup = 1 Tds meter = 1
    2. Media Tanam
      • Benih Pakcoy = 1 bungkus
      • Rockwool = 1 meter
      • Kain flannel = 1 meter
      • Net pot = 40 pcs
      • Nampan = 1
      • Pupuk cair Abemix = 1 paket
    3. Alat Pendukung
      • Bor
      • Gergaji Besi
      • Spidol
      • Meteran
      • Pensil
  1. Penyemaian bibit tanaman pakcoy
  2. Perakitan Instalasi Hidroponik
  3. Pembuatan pagar pelindung tanaman hidroponik
  4. Persiapan media tanam dengan cara:

a. Memotong persegi rock wool 3 x 3 cm

b.Mengunting kain flannel dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 3 cm.

  1. Pembangunan tenda pelindung kit hidroponik
  2. Penempatan kit hidroponik pada lahan.

Kendala dalam pelaksnakan program ini antara lain :

  1. Pertumbuhan bibit pakcoy kurang sempurna akibat kurangnya sinar matahari
  2. Bibit terlalu lama disemai karena keterlambatan dalam pembuatan kit hidroponik sehingga terlambat dalam pemindahan benih pakcoy kedalam kit hidroponik.
  3. Adanya kebocoran pada kit hidroponik
  4. Ketidak seimbangan posisi pipa saluran air hidroponik
  5. Lemahnya daya dorong pompa air

Untuk mengatasi kendala -kendala itu antara lain:

  1. Menyimpan bibit pakcoy dibawah sinar matahari dengan cukup.
  2. Bibit pakcoy yang telah disemai harus segera disimpan ke dalam kit hidroponik yang telah dirangkai.
  3. Melakukan pengeleman ulang ke dalam pipa yang bocor, untuk memperbaiki kebocoran.
  4. Merangkai ulang kit hidroponik sehingga posisiya seimbang.
  5. Memperbaiki pompa air sehingga memiliki daya dorong yang kuat.

Dokumentasi

Persiapan kit hidroponik

Tanaman dalam kit hidroponikl

 

Continue Reading
word-image

Pemberdayaan Tanaman Apotek Hidup

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Kampung Saripin, RW 12 merupakan daerah yang berada di Kel. Sukanagara Kec. Purbaratu Kota Tasikmalaya. Letak geografis Wilayah kelurahan sukanagara, secara geografis memiliki posisi yang strategis, terletak dibagian timur laut kota Tasikmalaya. Wilayah kelurahan Sukanagara merupakan daerah penyangga Kota Tasikmalaya yang berbatasan langsung dengan kabupaten Tasikmalaya dan kabupaten Ciamis Kelurahan Sukanagara berdasarkan bentang alamnya berada pada daerah dengan ketinggian berkisar antara 320 M diatas permukaan laut (dpl) dan mempunyai dataran dengan kemiringan relatif datar (sebagian besar). Jumlah penduduk Kelurahan Sukanagara 8.076, untuk jumlah KK nya itu sendiri 2.381 dan Kepadatan Jiwa 3.920 perkilometer persegi. Hal ini menunjukkan kepadatan penduduk yang sangat padat.

Kondisi pada saat Kegiatan KKN Mandiri dilembur masih dihantui pandemic COVID-19 sehingga kegiatan yang dilaksanakan di kelurahan Sukanagara disesuai dengan kondisi saat ini. Pandemic COVID -19 mengharuskan masyarakat menjaga Kesehatan dengan baik. Maka kegiatan yang dilaksanakan salah satunya dengan memanfatkan lahan pekarangan yang sempit dioptimalkan untuk menanam tanaman obat-obatan herbal yang juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya misalkan bumbu dapur dan lain-lain.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Memberdayakan kesehatan masyarakat melalui tanaman apotek hidup
  2. Mengedukasi masyarakat terkait jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan 3. Meningkatkan derajat Kesehatan

Sasaran Kegiatan ditujukan kepada masyarakat di Kelurahan Sukanagara Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya khususnya para anggota Karang Taruna Sukanagara. Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

Pertama kita menganalisis jenis-jenis tanaman apotek hidup melalui web, selanjutnya menyeleksi tanaman apotek hidup yang tersedia di sekitar lingkungan masyarakat. Penyediakan bahan untuk apotek hidup berupa:

Polaybag , Bambu ,Paku, Tanaman, Tanah gembur, Pupuk. Pembuatan layout penempatan tanaman apotek hidup, Pembuatan alas penempatan tanaman apotek hidup analisis terkait manfaat kesehatan yang didapat dari setiap tanaman apotek hidup yang tersedia dan akhirnya Penempatan tanaman apotek hidup pada lahan demplot.

Jenis -jenis tanaman apotek hidup dan beberapa tanaman hias diantaranya: 1. Serai 2. Jahe 3. Jeruk nipis 4. Pala 5. Lengkuas 6. Kemangi 7. Lidah buaya 8. Kumis kucing 9. Seledri 10. Kayu putih

11. Betadin 12. Walang sangit 13. Daun sirih 14. Pegagan 15. Ciplukan 16. Cabe rawit17. Strawberi 18. Bunga miana 19. Bunga kriminil

Kendala dalam pembuatan demplot adalah permukaan lahan yang akan dijadikan tempat apotek hidup tidak merata serta terdapat lubang pada beberapa sudut lahan. Keadaan tanah di lahan tersebut kurang baik dan Tanaman yang terkumpul masih kurang dari target yang direncanakan. Adapun Solusi yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Meratakan permukaan lahan yang tidak rata serta berlubang
  2. Penanaman apotek hidup dalam media polaybag, sehingga tanahnya dapat dimodifikasi menjadi tanah gembur dengan ditambahkan pupuk
  3. Membeli tanaman tambahan

Penyiapan media tanam

Media tanam dalam polybag

Bahan tanaman Pembersihan lahan demplot

Lahan Demplot

Continue Reading
word-image

Inovasi Produk Anyaman Bambu Berbasis Konservasi dan Kearifan Lokal

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan sumber daya manusia sebagai faktor produksi dan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis. Implementasi konsep ekonomi kreatif ke bentuk pengembangan industri kreatif adalah solusi cerdas dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis di era persaingan global.

Salah satu pengembangan produk ekonomi kreatif adalah pengembangan kerajinan tangan yang dibuat dengan bahan dari sumber alam sekitar yaitu anyaman bambu dan rotan. Produk anyaman bambu dan rotan kini semakin kreatif dan inovatif baik jenis maupun desainnya. Misalnya seperti aneka peralatan rumah tangga mulai dari alat makan, tambir, tempat tisu, tempat buah, lampu hias, pigura serta beberapa kerajinan lainnya yang kini diminati banyak orang seiring dengan maraknya isu global warming di lingkungan masyarakat sehingga orang-orang tertarik menggunakan produk produk ramah lingkungan untuk kehidupan sehari-hari.

Desa Sukahurip yang terletak di kaki Gunung Sawal Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis memiliki kekayaan alam berupa tanaman bambu dan rotan. Hal tersebut menjadi potensi besar bagi warga Desa Sukahurip untuk meningkatkan perekonomian apabila dapat mengolah potensi sumber daya alam berupa tanaman bambu dan rotan tersebut menjadi hasil olahan yang sangat menguntungkan. Namun hal tersebut berbanding terbalik karena sumber daya manusia di desa Sukahurip kurang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengolah bambu dan rotan.

Dengan demikian kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Siliwangi di Desa Sukahurip bekerja sama dengan Pojok Rakyat menghubungkan warga Desa Sukahurip yang memiliki potensi kreatif dan terampil dalam pengolahan bambu dengan pengrajin anyaman bambu yang berasal dari Kabupaten Tasikamalaya beliau bernama Toto Mulyana. Melalui program pelatihan anyaman sebagai langkah awal pemanfaatan dan pengembangan bambu dan rotan Pak Toto membagikan ilmunya dengan membuat 2 model prototipe anyaman bambu yaitu pot tanaman dan piring.

Pasca pelatihan terlaksana warga Desa Sukahurip mulai produktif mengolah bambu hingga dalam 1 minggu mampu memproduksi 15 pot dan 10 piring. Melihat perkembangan

tersebut kami kelomppok KKN Desa Sukahurip melakukan branding pada produk anyaman tersebut dengan merek dagang Awi Sadapur serta melakukan tes pasar dengan menyebarkan promosi produk bambu ini dan saat ini tengah mengembangkan strategi pemasaran melalui official Instagram: @awi.sadapur dan program pameran di kantor DEKOPINDA Ciamis. Salah satu inovasi produk ini kami harapkan dapat memberikan manfaat terutama meminimalisir penggunaan barang kebutuhan sehari-hari berbahan plastik agar dapat mengurangi kerusakan pada alam dan lingkungan terutam daerah eksitu Suaka Margasatwa Gunung Sawal.

Dokumentasi Kegiatan :

 

Continue Reading
word-image

Edukasi Konservasi Sebagai Langkah Menjadi Agen Konservasi

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Desa Sukahurip atau tepatnya dusun palasari merupakan salah satu pemukiman penduduk yang berdekatan dengan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Keberadaan pemukiman ini mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai konservasi hutan menjadi perhatian utama. Pada umumnya masyarakat tidak mengetahui mengenai keberadaan tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi sehingga banyak masyarakat sekitar kawasan konservasi khususnya Suaka Margasatwa Gunung Sawal mengeksploitasi sumber daya alam seenaknya. Hal ini juga diiringi dengan belum pahamnya masyarakat tentang aturan konservasi beserta area kawasan konservasi.

Dalam menyikapi kondisi tersebut perlu adanya pemberdayaan masyarakat dan pemberian kepercayaan kepada masyarakat khususnya generasi muda setempat yang bermukim di area eksitu sekitar kawasan konservasi hutan untuk mengusahakan hutan negara sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan pengetahuan sehingga kelestarian sumberdaya hutan dapat dipertahankan. Dari kondisi tersebut kami mencoba melakakukan edukasi kepada masyarakat sekitar Suaka Margasatwa Gunung Sawal melalui “Workshop Pelibatan Masyarakat Dalam Edukasi Konservasi Hutan” yang betujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat dalam melestarikan kekayaan alam yang ada di Suaka Margasatwa Gunung Sawal.

Kegiatan KKN dari Universitas Siliwangi juga menambah perkembangan kegiatan mengenai edukasi konservasi salah satunya dengan mendatangkan narasumber yakni dosen Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi (Pak Diki) dan BKSDA (Pak Dede). Kegiatan tersebut sebagai bentuk upaya sosialisasi dan bertukar pikiran mengenai konservasi dari mulai pengetahuan kawasan konservasi hingga kekayaan flora dan fauna yang hidup di kawasan konservasi tersebut. Mayoritas peserta berusia muda yang dikoordinir oleh kelompok karang taruna setempat.

Hasil dari kegiatan tersebut akhirnya meningkatkan rasa kepedulian masyarakat dalam menjaga keletarian Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Saat ini masyarakat khususnya pemuda di dusun palasari mulai mengkampanyekan pentingnya menjaga alam dalam bentuk video yang di sebar luaskan melalui akun youtube “Ekpedisi Gunung Sawal” yang dirintis oleh pemuda setempat

yakni Habib dan Indra. Dengan kita menjaga alam sekitar maka akan banyak manfaat yang akan kita dapatkan, Karena setiap yang ada disekitar kita pasti akan mampu untuk mendukung kelangsungan hidup. Manusia tidak hanya sebagai penikmat apa yang telah disediakan alam, tetapi sebagai penjaga. Manusia harus bisa menyejahterakan makhluk hidup lainnya, harus bisa menjaga dan melindungi alam.

Dokumentasi Kegiatan:

 

Continue Reading
word-image

Inovasi Produk Olahan Nira Aren di Ujung Kampung Desa Sukahurip

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Dusun Palasari berada di ujung Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis yang merupakan salah satu Dusun yang dekat dengan hutan Gunung Sawal, langsung memasuki wilayah hutan Suaka Margasatwa yang dilindungi BKSDA Jawa Barat. Dusun Palasari memiliki kelompok LMDH dengan sebutan familiar ANADOPAH yang sering ikut serta perlombaan ecovillage dan mendapatkan beberapa penghargaan sampai akhirnya ANADOPAH dikenal dengan kelompok ecovillage. Banyak komoditas yang diusahakan masyarakat Dusun Palasari. Sebagian komoditas utamanya adalah padi, aren, cabai merah, cabai hijau, dan cabai rawit. Komoditas Aren sendiri merupakan komoditas yang budidayanya mengandalkan siklus alami sedangkan padi, padi, aren, cabai merah, cabai hijau, dan cabai rawit merupakan komoditas yang dibudidayakan secara sengaja dan memiliki periode tanam.

Masyarakat Dusun Palasari mayoritas memiliki pohon aren di kebunnya dan memanfaatkan nira aren untuk diolah menjadi gula cetak. Pohon aren yang disadap biasanya berasal dari kebun pribadi atau dari lahan perhutani. Tercatat sekitar 7 keluarga di Dusun Palasari melakukan aktivitas penyadapan dan pengolahan nira aren secara intens dengan 2 diantaranya memiliki skala usaha yang besar. Pemanfaatan aren sebagai komoditas lokal diolah sampai menjadi gula cetak dengan harga jual Rp. 10.000/bonjor. Produktivitas rata-rata menghasilkan gula aren sebanyak 20 bonjor per harinya. Kegiatan mengolah nira aren menjadi gula aren bisa berlangsung dengan intens selama 11 bulan dalam setahun.

A picture containing person, clothing, indoor, person  Description automatically generated

Kegiatan menyadap nira yang dilakukan oleh masyarakat sudah berusia lanjut. Belum ada pemuda yang tertarik melanjutkan tradisi penyadapan nira. Selain karena membutuhkan keahlian khusus untuk memanjat bambu yang digunakan pada pohon aren, harga jual gula aren yang telah diolah pun dinilai rendah hingga tidak ada jaminan kesejahteraaan dalam upaya penyadapan dan pengolahan aren.

Di pasaran, gula aren justru sedang marak digunakan dalam berbagai macam olahan. Baik itu sirup aren, gula cetak, maupun gula semut. Gula aren dirasa tepat menjadi alternatif konsumsi gula sehat dilihat dari indeks glikemik yang lebih rendah dari gula putih. Dalam 15 gram gula aren mengandung 14,5 gram karbohidrat; 3,6 mg fosfor; 13,5 mg kalium; 8,5 mg kalsium; 2,1 mg magnesium; 0,3 mg natrium; serta vitamin B, antioksidan dan Serat. Melalui pengolahan yang baik tanpa campuran bahan lain gula aren memiliki banyak manfaat yang baik bagi tubuh. Dengan landasan inilah pada bulan juni 2020 nusa desa menginisiasi pembuatan sirup aren organik dan pembuatan gula semut dari Dusun Palasari dengan nama merek atau brand “Beleketebe”.

Pembuatan sirup aren dan gula semut dilakukan dalam upaya meningkatkan harga jual olahan nira aren. Adanya inovasi sirup aren dan gula semut yang masih memiliki banyak keterbatasan dalam pembuatannya ini diharapkan mampu menjadi solusi dari tingginya resiko kerja yang dihadapi penyadap aren namun berbanding terbalik dengan rendahnya harga jual gula cetak sebagai hasil olahan nira aren. Didukung dengan melakukan survei pasar serta studi banding kepada pengusaha sirup aren dan gula semut yang lebih besar maka selanjutnya proses inovasi produk sirup aren dilanjutkan oleh Tim KKN Salosin Universitas Siliwangi. Pada Bulan Juli 2020, terdapat dua anggota Tim KKN Salosin Universitas Siliwangi melakukan studi banding kepada pengusaha sirup aren yang ada di Desa Wandasari, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tassikmalaya serta pengusaha gula semut yang ada di Desa Girimukti, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.

Pembuatan Sirup Aren di Desa Wandasari Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya

Pembuatan Gula Semut di Desa Girimukti Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya

Berbekal ilmu dan pengalaman ikut serta langsung dalam proses pembuatan sirup aren dan gula semut dari Pak Kamal seorang pengusaha aren di Desa Wandasari serta Pak Eman pengusaha aren di Desa Girimukti percobaan pembuatan sirup aren dan gula semut kembali dilakukan di Dusun Palasari. Proses pembuatan sirup aren dilengkapi dengan prakiraan tekstur dan kekentalan nira aren diketahui melalui indikator nira yang dipanaskan dimasukkan ke dalam air. Percobaan pembuatan gula semut dilakukan bersama Bu Ipah Pengolah aren di Dusun Palasari yang memiliki pemikiran terbuka dan sangat bersemangat terhadap adanya inovasi olahan produk nira aren.

Selain penguatan terhadap produksi melalui studi banding Tim KKN Salosin Universitas Siliwangi juga melakukan penguatan pemasaran melalui pameran hari jadi DEKOPINDA Kabupaten Ciamis. Pameran yang diikuti oleh UMKM lokal Kabupaten Ciamis menampilkan produk khas yang dimilikinya. Pameran tersebut didatangi oleh Bupati Kabupaten Ciamis yang tanpa disangka dan diduga memiliki ketertarikan terhadap sirup aren.

Pegembangan inovasi olahan nira aren yang diinisiasi oleh Nusa Desa kemudian dilanjutkan oleh KKN Salosin Universitas Siliwangi masih terus berlanjut. Potensi produktivitas nira yang dimiliki Dusun Palasari dilengkapi dengan kemauan yang tinggi dari penyadap aren terkait adanya inovasi membuat pihak-pihak akademisi memiliki ketertarikan untuk mendampingi pegembangan inovasi olahan nira aren. Tin PPM Dosen Pendidikan biologi Universitas Siliwangi menjadi pihak akademik yang selanjutnya menambah capaian yang signifikan untuk pengembangan inovasi olahan produk nira aren yakni berupa sirup aren dan gula semut di Dusun Palasari. Tim PPM Dosen Pendidikan Biologi mengadakan workshop atau pelatihan untuk para penyadap dan pengolah nira aren.

Melalui berbagai tahapan pengembangan serta kekayaan wawasan dan keahlian terkait pembuatan sirup aren juga gula semut dengan kelengkapan rintisan pemasarannya kini Dusun Palasari mulai memberanikan diri melangkah dengan Inovasi produk berupa sirup aren dan gula semut. Kegiatan produksi dilakukan oleh Bu Ipah sebagai koordinator aren yang merupakan anggota Yayasan Bumi Air Anadopah sebagai mitra penggerak lokal. Tim PPM Dosen Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi ikut serta membantu melengkapi kebutuhan peralatan pembutan sirup aren berupa fiskositas, pH meter, termometer, kompan, dan saringan sebagai alat utama pendukung pembuatan sirup aren.

Gula cetak yang memiliki harga Rp. 10.000 per bonjor itu kini memiliki variasi harga jual dengan sirup aren yang memiliki harga Rp. 40.000 per kg serta gula semut yang memiliki harga Rp. 35.000 per kg. Beragam permasalahan yang ada pada industri aren Dusun Palasari tentu membutuhkan penyelesaian yang tidak sedikit. Adanya inovasi olahan produk sirup aren dan gula semut sejatinya masih menjadi langkah solusi dari berbagai tantangan dan hambatan mengenai komoditas aren sendiri. Dengan adanya inovasi olahan produk sirup aren dan gula semut diharapkan mampu menjadi jawaban dari perjuangan penyadap dalam mengambil nira dengan segala risiko kerja yang tinggi berbanding lurus dengan harga jual nira yang juga tinggi.

 

Continue Reading
word-image

Pembibitan Tanaman Hias Hutan Sebagai Solusi Maraknya Perburuan Ilegal

by Humas Unsilon 5 January 2021in Berita

Dusun Palasari adalah rumah dari Ecovillage Anadopah, sebuah komunitas masyarakat yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis. Berawal dari terdapatnya kebun warga di Palasari yang lahannya belum teroptimalkan, maka diinisiasilah pembudidayaan tanaman hias karena prospek ke depannya dapat menambah keanekaragaman vegetasi tumbuhan. Prospek tersebut dapat juga menjadi penguat karakter dari Ecovillage sendiri karena dapat menjadi daerah penguat eksitu Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Pembuatan lahan budidaya tanaman hias yang menjadi area khusus percontohan ini dimulai pada bulan Juli hingga Agustus 2020 dengan ditanami tumbuhan yang terkenal akan sebutan “Sri Rezeki” atau Chinese Evergreen. Tanaman Aglaonema (Araceae) yang memiliki sekitar 30 spesies ini menjadi terkenal terlebih karena seorang ahli botani yang dikenal bernama Greg Hambali menyilangkan spesies Aglaonema Rotundum yang merupakan spesies asli Sumatera dengan Aglaonema Commutatum yang asalnya dari Filipina. Daya tarik tersebut menjadi penggerak bagi kami bersama masyarakat dalam membuat budidaya tanaman hias sebagai mesin penggerak ekonomi masyarakat setempat.

Kegiatan KKN ini dalam mengumpulkan benih atau bibit tanaman hias kami lakukan dengan pencarian di sekitar daerah Kabupaten Ciamis beserta daerah sekitarnya yakni Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, terutama ketika pulang pergi ke tempat posko KKN kami. Bukan hanya pencarian di daerah perkotaan saja, pencarian tanaman hias juga kami lakukan dari hutan Gunung Sawal dari mulai lahan Perhutani hingga area Konservasi namun tentunya atas izin BKSDA dengan tujuan penelitian dan perbanyakan tanaman (budidaya). Seiring berjalannya waktu kita sering berinteraksi dengan hutan kawasan konservasi ini, sering terjadi transaksi jual beli plasma nutfah ilegal seperti Kantong Semar. Kegiatan ilegal tersebut dikarenakan tidak paham akan plasma nutfah yang dilindungi terlebih karena pengambilannya dari area konservasi hutan Gunung Sawal.

Kegiatan budidaya tanaman hias ini juga semakin berkembang dari mulai jenis tumbuhan hingga perluasan lahan juga kami optimalkan salah satunya dengan mengajak pihak luar untuk dapat bekerja sama dalam mengembangkan budidaya ini. Beberapa pihak yang telah meninjau dan memberikan saran terutama dari ranah ilmu pengetahuan seperti Balai Penyuluh Pertanian,

Balai Litbang Teknologi Agroforestry (BPPTA), BKSDA, Universitas Siliwangi, hingga masyarakat di luar Dusun Palasari.

Setelah kegiatan KKN selesai, keberlanjutan kegiatan ini diteruskan oleh Yayasan Bumi Air Anadopah (YBAA) melalui program Bumi Lestari dengan membentuk unit usaha masyarakat yaitu Kiara Jingkrang sebagai solusi pengalihan pemburuan tanaman hias yang sebelumnya dijual secara langsung dialihkan untuk diperbanyak terlebih dahulu di luar konservasi sehingga ketika ada yang ingin membeli tanaman hias tidak langsung mengambil ke hutan, tetapi menjual tanaman yang sudah dibudidayakan. Saat itu tren tanaman hias belum menghebohkan seperti sekarang, tanaman yang dikumpulkan hanya berdasar pada kesenangan saja, permintaan tanaman hias semakin hari meningkat, produksi tanaman hias pun bertambah jenis tidak hanya Aglaonema saja, namun tanaman hias yang lainnya pun perlahan dikembangkan.

Saat ini di area tersebut ditanami berbagai jenis tanaman hias baik dari hutan maupun dari luar hutan untuk diperbanyak, perkembangan yang cukup signifikan melihat dari jumlah tanaman hias yang sedang dibudidayakan makin banyak dari hari ke hari, saat ini Kiara Jingkrang mempunyai lebih dari 100 tanaman hias dari 20 genus tanaman yang terdiri dari 3 famili yiatu Araceae, Begoniaceae dan Marantaceae. Kegiatan penjualan tanaman hias dimulai pada 27 Oktober 2020 dengan penjualan perdana melalui akun Instagram @kiara_jingkrang yaitu anggrek tanah ‘Cymbidum lancifolium”. Harapan kami dalam pembibitan tanaman hias ini adalah terdapatnya spesies tanaman yang baru yang menjadi daya tarik sekaligus menjadikan aset intelektual negeri ini semakin bertambah terutama untuk estetika lingkungan dan keanekaragaman vegetasi hutan Gunung Sawal.

Dokumentasi Kegiatan:

 

Continue Reading
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • …
  • 11
  • 12
  • 13
  • »

AGENDA KEGIATAN

Bulan Sekarang

januari, 2021

No Events

Kontak

  • Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya 46115 Jawa Barat
  • (0265) 330634
  • info@unsil.ac.id
  • https://unsil.ac.id

Mengunjungi UNSIL

  • Kontak
  • Unsil Kampus I
  • Unsil Kampus Mugarsari

Tentang UNSIL

  • Universitas
  • Prinsip Dasar
  • Tri Gatra Universitas
  • Penelitian & Pengabdian

Akses Cepat

  • Sistem Informasi Akademik
  • e Journal
  • Sistem Informasi Anggaran
  • Sistem Informasi KKN

© Copyright 2002 - 2020 | Universitas Siliwangi | dikembangkan oleh : Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi.